Selasa, 10 Januari 2012

kisah yang menyentuh hati disaat telat makan malam

       malam selasa, gue dipanggil nyokap untuk kesekian kalinya untuk makan malam disaat gue lagi asik - asiknya ngerjain tugas essay bahasa indonesia. 
      oke, gue kebawah
      dibawah, bokap gue lagi bersiin gitar lama gue yang gue beli sama beliau di jogja pada saat gue ke toko buku bekas bersama keluarga gue di jogja dan gitar itu juga yang menjadi gitar pertama bagi gue untuk belajar gitar.

      akhirnya setelah beberapa menit ketidakpedulian gue terhadap pekerjaan bokap di dekat meja makan, bokap angkat bicara.

"dek, kamu di doain sama pak joko jadi dokter." kata bokap gue santai sambil terus mengelem bagian gitar yang rusak.

      gue diem, gue nggak tau mau bilang apa dan melanjutkan makan. soalnya gue memang pengen jadi dokter, tapi dokter hewan. jadi gue hanya menjawab. "oh."

"pak joko bilang kamu hebat, pak joko bilang disaat yang lain pada risih pak joko batuk - batuk, kamu malah diem nggak ikutan risih, terus pak joko bilang, 'pak anaknya mau jadi dokter ya?' papa jawab, 'nggak tau deh tapi dia memang suka ngobatin gitu' terus pak joko jawab 'oh ya mudah - mudahan jadi dokter'"

      ya memang bokap gue bener gue suka ngobatin, tapi sejauh ini yang banyak gue obatin dan rawat itu ya kucing sama anjing. kalo orang sakit ya paling kalo nyokap pusing gue pijetin daerah belakang kepalanya karena di daerah tengkuk keatas itu ada syaraf yang khusus daerah mata dan kepala bagian depan. dan gue memang peduli sama kesehatan orang lain daripada gue sendiri yang lebih sering sakit.

      setelah bokap cerita gue jadi flashback, pak joko itu supir kantor bokap yang udah tua dan memang sering sakit batuk, jadi bokap suka marahin beliau tapi gimana sih nggak tega kan marahin juga guenya dan gue nggak peduli dan lebih prihatin kalo orang memang lagi sakit.

bokap gue melanjutkan ceritanya "anak pak joko minta gitar."

seketika gue mengerutkan dahi gue. kenapa bokap jadi ganyambung gini? "maksudnya?"

"anaknya udah ranking satu dari sd sampe SMP, dia minta gitar ke pak joko, tapi pak joko gak bisa biayain buat beli gitar anaknya jadi papa kasihin aja gitar kamu yang udah ga dipake ini buat anaknya."

       seketika gue diem. gue mikir, gue yang biasa - biasa aja prestasinya begitu mudahnya gue minta ke tiga negri beli efek dan gitar mahal - mahal sedangkan pak joko nggak bisa beliin buat anaknya. gue jadi malu sendiri.

"pak joko juga kaget kirain kamu beli baju pas papa turunin kamu sama mama di tiga negri, pas pak joko tanya papa bilang aja kamu beli alat musik."

dan bokap gue makin membahas apa yang menjadi objek pikiran gue saat itu.
gue menyelesaikan makan gue lalu gue membantu bokap gue membetulkan gitar reyot jogja itu dari bekas stiker dan cat yang sudah luntur.

"kenapa nggak dibeliin gitar aja sih sama dad?" kata gue nggak tega harus ngasihin gitar tua ini ke anak yang mau belajar gitar dan anak yang berprestasi ini.

"ya kan kamu juga belajar pake ini, papa juga udah nawarin ini ke pak joko.. kata pak joko juga nggak apa - apa dek."

       gue diem lagi dan terus membersihkan bekas stiker dengan kayu putih, walaupun tangan gue panas dan pegal akhirnya. gue nggak peduli. yang penting gue udah bisa nyenengin anaknya pak joko walaupun anaknya gak bakal tau gue juga ikut andil dalam pembersihan gitar yang jadi gitar pertama gue dan nantinya bakal jadi gitar pertama anaknya pak joko juga.

     dan sekarang, gue di depan laptop ngetik kisah ini di blog ini dan panas juga pegal gue udah ilang karena gue ikhlas ngelakuin ini semua untuk memberikan sekecil kebahagiaan untuk anaknya pak joko. dan membahagiakan orang lain itu baik kan?

    mudah - mudahan anaknya pak joko jago gitar dan juga tetap berprestasi, dan mudah - mudahan gitar tua gue ngebimbing dia jadi jago gitar.

Senin, 19 Desember 2011

cerpen

ini salah satu cerpen yang pernah gue bikin, sebenernya ini buat tugas bahasa Indonesia.. tapi... coba baca aja ya kalo minat :p


Musim


Dennis terbangun di pagi hari dengan kepalanya yang terasa pening seperti tertampar godam besar karena Dennis menghabiskan malam kemarin dengan Steve, rekan kerjanya yang mengajaknya pergi ke sebuah bar untuk bersenang - senang. Dennis langsung menyetujui ajakan Steve. Mereka mabuk berat akibat menegak beberapa gelas wine dan tequila. Dennis tidak peduli dengan hal – hal konyol yang mungkin ia buat tadi malam. ia hanya ingin membunuh rasa sakit yang tertoreh dalam hatinya.
                Dennis mengumpulkan kesadarannya, lalu membuka tirai jendela kamarnya, Salju mulai menyelimuti kota michigan dan kristal langit itu mulai memenuhi jalan – jalan di sekitar rumahnya. anak – anak tertawa riang berlarian menggapai salju yang turun dan sebagian lagi mulai bermain perang salju. Para orang tua duduk di beranda rumah untuk memperingatkan anak – anaknya supaya berhati hati, tapi sepertinya anak – anak mereka tak mengindahkannya dan terus saja bermain bola salju dan berlarian sepanjang jalan.
Dennis tersenyum kecil melihat tingkah anak – anak kecil itu. lalu ia duduk di pinggir kasurnya karena alkohol yang ia minum semalam masih menyisakan pening di kepalanya. ia menatap nanar pada jendela kamarnya. Musim dingin ini mengingatkanya pada suatu hal, Mengingatkannya pada suatu kenangan yang coba ia lupakan selama ini. Kenangan yang selalu membuat hatinya perih. Tentang sebuah kehilangan dan ketidak percayaan yang menyiksanya. Namun Dennis masih mencintainya.
Mencintai seorang Wanita yang pernah membuatnya mengetahui apa artinya cinta dan kasih sayang. Namun ketika Dennis memberikan seluruh hatinya hanya untuknya, wanita itu menninggalkannya tanpa alasan yang jelas. Dennis mencintainya hingga membuat hatinya remuk redam.
Dennis mengganti pakaiannya lalu memakai jaket musim dinginnya, ia memutuskan untuk pergi ke sebuah tempat yang selalu memutar semua kenangan – kenangan manis dan pahit yang pernah ia lalui. Ketika Dennis bertemu dengan wanita itu di Michigan state park.
••••
                Pagi hari, Saat musim semi di kota Michigan Dennis sedang berjalan – jalan di taman itu untuk mengambil foto karena ia gemar sekali mengambil foto – foto di tempat ini, selain suasananya yang membuat hasil foto yang Dennis menjadi lebih hidup, tempat ini juga hijau dan sejuk untuk beristirahat melepas penat di hari libur. Ketika ia membidikan kameranya di sebuah air mancur di tengah taman. Ia melihat seorang wanita berjaket putih sedang duduk melemparkan biji - bijian untuk merpati – merpati yang berada di sekitanya. Dennis mengambil beberapa foto wanita itu dengan merpati – merpati yang berada di sekitarnya. Dennis tersenyum melihat hasil jepretannya, karena wanita itu terlihat cantik sekali, cantik alami yang ia pancarkan karena kebaikan hatinya, dan karena senyum riangnya yang menghiasi wajah ovalnya yang putih bersinar.
                Dennis mendekati wanita itu. burung burung merpati itu terbang menjauh, dan wanita itu tampak bingung. Dennis memfotonya lagi. Wanita itu lantas menengok ke arah Dennis yang datang diantaranya dan burung – burung itu.
                “maaf, saya hanya ingin mengambil foto dari dekat... dan maafkan saya telah membuat merpati – merpati itu terbang menjauhi anda.” kata Dennis meminta maaf pada wanita itu. wanita itu diam nampaknya ia bingung harus menjawab apa. akhirnya Dennis meminta maaf kembali pada wanita itu. “mmm.. sekali lagi, saya minta maaf karena saya telah mengganggu anda. Saya akan menjauh jika anda ingin memberi makan merpati – merpati itu lagi, saya hanya ingin mengambil foto.” Kata Dennis mengkalrifikasi, lalu ia menyodorkan tangannya. “nama saya Dennis. Dennis Anggarawidjaya”
                Wanita itu tersadar dari kekagetanny lalu menjabat tangan Dennis “saya Jennifer Heigl, hmm... Nampaknya saya sudah kehabisan makanan untuk merpati – merpati itu, jadi tidak ada salahnya anda mendekat dan membuat mereka semua pergi.” Ucap Jennifer “Apakah anda seorang fotografer?”
                 Obrolan Dennis dan Jennifer berlanjut, Dennis menjelaskan bahwa ia menyukai fotografi dan ia adalah seorang karyawan di commonwealth bank dan Jennifer adalah seorang manager sebuah toko roti yang tidak jauh dari taman ini.
Jennifer ternyata bukan orang yang kaku jika berbicara pada orang yang baru dikenalnya. Walaupun Dennis yang selalu membuka pembicaraan, Jennifer juga beberapa kali menanyakannya apapun tentang Dennis dan apapun tentang lingkungan sekitarnya. Ia bertanya soal fotografi, lalu dengan senang hati Dennis menjelaskannya tentang fotografi dan memperlihatkannya foto – foto yang ia ambil dari bebrapa tempat tertentu. Termasuk dari luar michigan ataupun foto di kampung halamannya, di Indonesia.
                “dari sekian banyak foto di kamera anda, apa foto favorit anda?” tanya Jennifer.
                Dennis berfikir sejenak “Mmmm... banyak.... saya suka hampir semua foto di kamera saya.”
                “oh ayolah, anda pasti mempunyai foto terfavorite dari semua foto – foto itu.”
                “hmm... sebentar.” Dennis menyalakan kameranya lalu ia mencari – cari foto yang ia maksud. “nah, ini dia! Ada dua foto.”
                Dennis memperlihatkannya foto sunset yang ia ambil di Lombok bersama paman dan sepupunya, Greysya. sepupunya yang tomboy tapi cantik dan Greysyalah salah satu sepupunya yang dekat dengannya. Di foto pertama, hanya foto sun set  dan sebuah kapal nelayan yang melintas. foto dengan latar yang sama, tetapi ada Greysya yang memakai topi jerami, baju polos berwarna creme dan celana jeans pendek. Atribut yang selalu Greysya gunakan.
                “indah sekali, dimana anda mengambil foto ini?”
                “saya mengambil foto ini ketika saya berada di Indonesia, di pulau Lombok.”
                Jennifer mengangguk – angguk. “apakah wanita ini kekasih anda?”
                “bukan, dia sepupu saya.”
                “oh, dia sangat cantik walaupun nampaknya dia wanita yang tomboy, apakah saya benar?”
                Dennis tertawa “ya, memang dia tomboy.” Tiba – tiba Dennis teringat sesuatu. “ah, saya punya satu foto lagi yang menjadi favorite saya, dan saya baru saja mengambilnya.”
                “oh ya? Bisa anda tunjukan pada saya?”
                “ini dia...” Dennis memperlihatkan Jennifer foto dirinya dengan merpati – merpati yang ia beri makan tadi.
                Jennifer tertawa. “apakah ini foto saya?”
                “ya, anda terlihat cantik sekali di foto itu, apakah saya benar?”
                Jennifer tertawa. “oh! anda mulai mencoba merayu saya!”
                Dennis menaikan alisnya “saya tidak mencoba untuk merayu anda, saya serius tentang ini.”
                Jennifer tertawa gugup “terimakasih atas pujian anda, anda tahu? Saya tidak secantik itu.” Dennis melihat semburat merah jambu yang mulai menghiasi pipinya. Jennifer memalingkan wajahnya.
                Hubungan Dennis dan Jennifer berlanjut, Dennis selalu menyempatkan waktunya untuk mengunjungi toko roti Jennifer hanya untuk mengajaknya makan siang bersama dan mengobrol tentang hal – hal menarik yang pernah mereka alami, berjalan – jalan sekedar untuk menonton film, memberikan makan merpati – merpati taman, ataupun mengunjungi sebuah pameran fotografi.
                Dennis menyukai Jennifer, menyukai matanya yang beriris abu – abu yang selalu memancarkan rasa ingin tahu ketika Dennis menceritakan suatu hal padanya, baik itu lelucon ataupun masalah pribadinya. Dennis menyukai senyum cerianya yang selalu menenangkan Dennis jika ia sedang banyak pekerjaan di kantor ataupun ketika Jennifer selesai memberikan nasihat padanya dan ia akan tersenyum dan mengatakan “semuanya kan baik – baik saja”. Dennis menyukai semburat merah muda di pipinya yang selalu muncul ketika ia sedang malu dengan pujian yang Dennis utarakan padanya atau pada saat ia tertawa lepas bersamanya, Dennis menyukai ekspresinya yang selalu berubah – ubah ketika ia menghayati sebuah film yang mereka tonton. Ralat, yang Jennifer tonton, karena Dennis menghabiskan dua jam di bioskop hanya untuk memandangi Jennifer yang asik menonton film yang mereka tonton, Dennis tidak peduli harus menghabiskan delapan dollar untuk melewatkan cerita di film itu, karena Jenniferlah yang selalu menjadi film favoriteya. Dennis sadar ia mulai terobsesi dengan semua tentang Jennifer.
                Dennis tidak tahu apa yang terjadi di antrara mereka berdua atas perhatian Dennis kepada Jennifer dan atas perhatian Jennifer kepadanya dan Dennis rasa ia harus memulai untuk mempertanyakan hubungan mereka pada Jennifer.
                Pada musim Panas di michigan Jennifer baru saja pulang dari toko kuenya. Ia kelihatan lelah dan kepanasan. Dennis mengunjungi taman ini, ketika Dennis datang. Jennifer langsung menghambur kepelukannya. lalu ia menyandarkan kepalanya di dada Dennis, Dennis mengelus rambut panjangnya. Lalu mengecup puncak kepalanya.
                “kamu kelihatan lelah sekali hari ini..”
                Jennifer mengannguk. “yaa, begitulah.. banyak yang mengunjungi toko kueku hari ini dan akupun jadi ekstra sibuk untuk melayani customerku.”
                Dennis tersenyum. Lalu mengelus rambutnya lagi.
“Jen...”
                “yeah?”
                “aku ingin bertanya sesuatu.. bolehkah?.”
                “katakanlah.”
Dennis tertawa. “hmmm... tapi bisakah kita mengobrol dengan posisi seperti ini?”
Jennifer tertawa lalu melonggarkan pelukannya. “maaf aku lupa aku masih memelukmu.” Jennifer dan Dennis duduk di kursi tempat Jennifer menunggunya tadi. “sekarang, katakanlah.”
Dennis tersenyum. Berusaha untuk menutupi kegugupannya. “maafkan aku bila aku lancang untuk menanyakan ini kepadamu, tapi...”
Dennis memikirkan kata – kata yang tepat untuk mengutarakannya pada Jennifer. Jennifer menunggunya.
“Jenn... aku tidak tahu bagaimana kita sekarang....  maksudku... ya... kau tahu? Kita sudah menjalani hari – hari bersama sama dan aku merasa nyaman berada di dekatmu, sungguh... dan... aku tidak tahu bagaimana mengatakannya padamu tapi...”
Jennifer menunggunya lagi. Ia masih memandangi Dennis. matanya yang memancarkan kelembutan itu menguatkan Dennis untuk mengatakannya.
                Dennis menghela nafas berat. “aku mencintai sesorang Jen...”
                Raut wajah Jennifer tiba – tiba berubah. Dennis tau mungkin ia sedikit cemburu “oh ya?.”
                Dennis tersenyum, mantap dengan keputusannya untuk mengatakannya sekarang “ya... aku mencintai seorang wanita yang kutemui musim semi lalu di taman ini ketika aku sedang memotret di taman ini. aku melihat seorang wanita dengan jaket putih yang berada di dekat air mancur itu sedang memberikan burung – burung merpati yang lapar. Aku menyadari bahwa betapa cantiknya wanita itu. lalu aku mendekatinya  dan... mungkin dia sedikit bingung dengan kehadiranku yang menerbangkan merpati – merpati itu, tapi aku bersyukur ia tidak marah padaku dan kami pun berjalan – jalan sambil mengobrol di sekitar taman ini.”
                “sampai akhirnya kami selalu meluangkan waktu bersama dan aku selalu menyempatkan diriku untuk mengajaknya makan siang, karena kamu tahu? Ada sesuatu di dalam dirinya yang  selalu membuatku merindukannya.”
                “dia wanita yang sangat pengertian dan penuh kasih sayang. Dia selalu memberikanku sebuah solusi dan ia selalu menenangkanku ketika aku sedang berada dalam suatu masalah. Ia selalu membuatku tertawa dengan selera humornya yang tinggi. dan aku selalu merindukannya ketika aku berpisah dengannya. dan aku sadar aku mulai mencintainya.”
                Jennifer memandang tangan mereka yang saling bertaut. Dennis menggelus pipinya yang kini memancarkan semburat merah jambu yaang sangat Dennis sukai. Lalu ia mengangkat dagunya dan mengunci pandangannya dan pandangan Jennifer.
                “kamu tahu? aku hampir menghabiskan hari – hari aku untuk memikirkan wanita itu. dan aku terlihat seperti orang gila karena aku selalu saja tersenyum ketika aku memikirkan wanita itu. aku menghabiskan malamku untuk memikirkan bagaimana caranya untuk mengatakan isi hatiku pada Wanita itu. dan akhirnya, aku berani. Karena Wanita itu berada di sini, tepat berada  didepanku. Dan aku masih mencintainya hingga detik ini.”
                Dennis tersenyum. “wanita itu adalah kamu... aku mencintaimu Jennifer Heigl....”
                Jennifer menghambur ke pelukan Dennis saat itu juga. Dennis tidak perlu bertanya pada Jennifer apakah ia juga mencintai Dennis tau tidak. Karena Dennis yakin ia sudah tau jawabannya.
                Namun, tak selamanya cinta itu berjalan seperti kisah cinta seorang pangeran dan seorang putri di negri dongeng yang akhirnya akan hidup bahagia selamanya di sebuah istana besar nan indah dan dikarunia anak –anak mereka yang cantik ataupun tampan. Tak selalu cinta akan berjalan mulus  seperti itu
                Pada musim gugur tahun ke dua, Jennifer mulai berubah. Dennis sering kali mendapati Jennifer  melamun, dan kadang – kadang ia terlihat gelisah. Jennifer selalu menyangkal ketika Dennis bertanya apakah ada yang salah dengan hubungan mereka atau masalah apa yang menghantuinya. Ia hanya tersenyum lalu mengatakan bahwa semuanya baik – baik saja. Dennis merasakan ia telah berubah.
                Dan prasangkanya terbukti pada awal musim dingin tahun ke dua ketika Jennifer tiba – tiba mengajaknya untuk bertemu di michigan state park stelah mendiamkan Dennis selam berhari – hari.
                Dennis memeluk Jennifer erat ketika ia sampai di Michigan state park. beberapa hari tidak mendengar kabar dari Jennifer membuatnya sangat tersiksa dan membuatnya frustasi. Namun tidak dengan Jennifer. Jennifer tidak membalas pelukannya seperti biasanya. Ia terdiam kaku, mata abu - abunya yang selalu terlihat ceria kini meredup dan ia terlihat letih. Jennifer melepaskan pelukan Dennis, sungguh tak seperti biasanya ia selalu mendekap Dennis manja hingga membuat Dennis tertawa melihat ulahnya.
                “Jenny... ada apa? kenapa kamu membiarkan email dan pesan yang kutinggalkan di voice mail-mu dan kamu tidak pernah sekalipun untuk membalasnya? Katakan padaku apa yang terjadi? Aku butuh penjelasanmu.”
                “aku akan pindah ke oklahoma.” Jawab Jennifer dengan nada yang dingin.
                Dennis terdiam. Jennifer akan pindah ke oklahoma?
                “aku akan jauh darimu Dennis.”
                “itu takkan jadi masalah bagiku Jenn, aku bisa mengunjungimu di oklahoma. Aku akan....”
                “aku tidak ingin melihatmu lagi Dennis.”
Ketika Jennifer mengatakan itu, Dennis seperti terkena sambaran petir yang tepat menghunus hatinya “kamu pasti bercanda Jenn. Katakan padaku kamu sedang membuat lelucon.”
                “aku serius.”
                Dennis menatapnya masih tak percaya dengan ucapan Jennifer. Wajah Dennis menjadi tegang “Tolong jelaskan padaku apa yang terjadi. Ini sungguh aneh Jenny. Sungguh! Maksudku.. kamu.. kamu menghilang dariku selama tiga hari lalu kamu kembali dan memintaku untuk bertemu denganmu di sini dan kamu langsung menjatuhkan bom atomnya kepadaku; kamu akan pergi ke oklahoma dan lebih parahnya kamu tidak mau meliatku lagi? Apa maksudmu Jenn?! Apa Maksudmu?!” Dennis mengguncang – guncangkan bahu Jennifer.
                Jennifer menepiskan lengan Dennis. “biarkan aku pergi Dennis....” Ekspresi Jennifer yang dingin membuat Dennis tidak tahan untuk melihatnya. Ini bukan Jennifer yang ia cintai.
                “tidak bisa Jennifer, aku tidak bisa... aku mencintaimu dan kamu tahu itu.”
                “tetapi aku tidak mencintaimu Dennis...”
                Dennis diam mematung. Ia sama sekali tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.  Hal ini sungguh menyakitkan hatinya. Dennis memandang langsung ke matanya. Tapi Jennifer memalingkan wajahnya.
                “Jenn... tegakah dirimu mencampakanku seperti ini?”
                Jennifer, menunduk. “ya... memang seharusnya seperti ini.”
Dennis mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya berjalan mondar mandir, lalu ia menghela nafas berat. “baiklah jika itu maumu Jennifer.. aku merelakanmu.. walalupun kamu tahu, melepaskanmu adalah hal terberat bagiku.”
                Wajah kaku Jennifer yang dipertahankannya sejak beberapa menit yang lalu kini memudar, ia terlihat lebih letih dari yang ia lihat saat bertemu dengannya beberapa menit yang lalu. namun ia memepertahankan ketegarannya. “terimakasih untuk semua kenangan manis yang telah kau berikan kepadaku aku sangat menghargai waktu – waktu yang kau luangkan untukku.” Jennifer berjinjit untuk mengecup pipi Dennis
“selamat tinggal Dennis....”Jennifer membalikan badannya dan meninggalkan Dennis sendiri.
                “jaga dirimu.” Ucap Dennis lirih.
Michigan state park menjadi tempat pertama kali mereka bertemu dan juga menjadi tempat berakhirnya hubungan mereka. Dennis menatap nanar punggung Jennifer yang menjauh darinya, beberapa meter ia mulai menjauh dari Dennis punggungnya berguncang. Jennifer  menangis.
••••
Dua malam lalu Dennis bertemu dengan Cathrine, rekan kerja Jennifer sekaligus teman dekatnya. Cathrine memberitahunya tentang alasan Jennifer meninggalkannya dan meminta maaf karena ia baru menceritakannya setelah sekian lama mereka berpisah. Ayah Jennifer mempunyai hutang pada seorang penggusaha dan ia tidak bisa melunasi hutang – hutangnya. Pengusaha laknat yang baik hati itu memberikan persyaratan kepada Ayah Jennifer jika ia mau melunasi hutang – hutangnya ia harus merelakan Jennifer untuk menikah dengan anaknya yang terkenal suka memainkan hati wanita. Jennifer menyetujuinya kerana ia tidak tega melihat Ayahnya menderita akibat hutang – hutangnya. Jennifer tidak pernah bahagia menikah dengan Pria itu karena Pria itu tidak pernah menghargainya sedikitpun, Jennifer selalu melihatnya mabuk ketika ia pulang. Dan sering kali ia melihat suaminya membawa pelacur ke dalam rumah mereka. akhirnya Jennifer bercerai dengan pria itu setelah melaporkan semua kejadian itu pada mertuanya.
Dennis geram mendengar cerita yang meluncur dari bibir Cathrine rasanya ia ingin menghabisi lelaki keparat itu karena ia menyianyiakan wanita yang ia cintai.
••••
Dennis menendang sebuah kaleng minuman yang berada di depannya. Mengingat semua kenangan itu membuat luka di dalam hatinya yang terluka terkoyak kembali oleh belati dengan racun mematikan yang berada di ujung mata pisaunya.
Ketika Dennis sampai di Michigan state park, ia melihat seorang wanita yang berada di hadapannya. Wanita itu sedang duduk di air mancur memandang nanar kepada kumpulan merpati yang berada di depannya. Dennis tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Begitu juga wanita itu yang otomatis berdiri ketika ia menyadari kehadiran Dennis.
Dennis terlihat ragu – ragu, tetapi akhirnya ia mendekati wanita itu. merpati – merpati itu beterbangan memberikan jalan untuk Dennis mendekati Jennifer yang berdiri mematung disana. Dennis berdiri tepat di depan Jennifer.
“aku sudah tahu semuanya Jenn....”
Jennifer tetap diam menunduk, ia tidak berani melihat langsung wajah Dennis yang berada di dekatnya.
“mengapa kamu merelakan dirimu untuk pria yang kamu tahu dia akan menyakitimu? Kenapa Jenn? Kamu tahu aku bisa membantumu. kamu...”
Jennifer memandang merpati – merpati itu memtong ucapan Dennis. “aku mencintai ayahku Dennis dan kamu tahu akan hal itu, aku tidak tega melihat ayahku gelisah terus menerus memikirkan hutang – hutangnya. Kamu tahu betapa frustasinya diriku ketika melihat ayahku seperti itu? aku sendiri yang memilih merelakan diriku untuk pria keparat itu daripada melihat ayahku menderita.” air mata mulai menggenang di pelupuk mata Jennifer, Dennis tidak tega melihatnya.
“kamu tidak tahu betapa menyakitkan bagiku aku mengatakan semua kebohongan yang aku buat ketika aku meninggalkanmu?” air mata mulai menetes membasahi pipi kirinya
Dennis maju selangkah memperkecil jarak antara dirinya dengan Jennifer.
“oh ya! rasanya lengkap sekali penderitaanku ketika aku mengatakan padamu bahwa aku tidak mencintaimu dan kamu! kamu hanya terdiam dan merelakanku pergi?!”
“Jenny...” Dennis mendekap tubuhnya. Dan membiarkannya berbicara di dalam pelukannya.
“aku mencintaimu Dennis sungguh, maafkan aku karena aku membohongi dirimu dan membuatmu terluka. Maafkan aku Dennis maafkan aku...” tangis Jennifer pecah, Dennis mempererat pelukannya. Membiarkan Jennifer meluapkan emosinya. Dennis membiarkannya hingga tangisnya reda lalu ia akan berbicara padanya.
“aku tahu kamu masih mencintaiku Jenny, dan aku percaya itu. aku tahu kamu adalah wanita yang baik dan penuh kasih sayang yang pernah aku kenal. Dan itu adalah salah satu alasanku mengapa aku sangat mencintaimu. Aku tau kamu memikul beban berat karena kamu adalah seorang kakak dari tiga adikmu dan kamu harus bertanggung jawab atas mereka jika orang tuamu sudah tiada. Namun aku tidak rela melihatmu menderita seperti ini Jennifer. Aku akan terus membantumu untuk melunasi hutang – hutang ayahmu walaupun membutuhkan waktu yang lama, aku mau melakukannya hanya untuk dirimu Jennifer..” Dennis mengangkat dagu Jennifer untuk melihat langsung kedalam matanya.
“sungguh, aku tidak akan pernah mau untuk merelakan dirimu walaupun kamu memaksa. jika aku tahu permasalahan yang kamu hadapi Aku tidak rela... aku tidak pernah rela melepaskanmu pada pria bodoh itu Jennifer, karena Aku, Aku adalah Pria yang ditakdirkan untuk terus mencintaimu dan aku akan terus memperjuangkanmu sampai akhir hembus nafasku. Percayalah padaku Jennifer Claire Heigl. Aku akan terus menunggumu, walaupun menunggumu membutuhkan waktu untuk selamanya.”
Dennis mengecup puncak kepala Jennifer dan membiarkan Jennifer menangis kembali dalam pelukannya. Dennis ingin terus memeluknya menghirup aroma lavender yang ia rindukan selama beberapa tahun yang memisahkan Dennis dengannya. Dennis sangat merindukannya, karena ia sangatlah mencintai Jennifer sepenuh hatinya dan ia tidak akan mau untuk melepaskannya lagi dari hidupnya apapun konsekuensi yang harus diterimanya. Ia akan terus mencintai Jennifer dan tak akan pernah melepaskannya lagi untuk selamanya.



Minggu, 16 Oktober 2011

Happy birthday !

why oh why hari ini terasa begitu special?
hey! hari ini tanggal 16 october 2011 and it is..... John Mayer Birthday!



john mayer 33rd birthday, now he's 34th :)




HAPPY BIRTHDAY MAYER ! *hugs*

Sabtu, 15 Oktober 2011

quotes

"You have to keep reminding yourself it's not about money, because there is a lot of money to be made in this business if you're willing to do whatever" - Zooey Claire Deschanel

Jumat, 07 Oktober 2011

Comfortable, by John Mayer

Comfortable is song from inside wants out album. i've been listening this song for... i dont know, maybe more than 10 or 20? anehnya gue nggak bosen-bosen. hahaha! agak curhat sih si John mayer, tapi setiap kali gue mainin lagu ini pake gitar dan menghayati maksud dari lagu ini. bakal kerasa deh.

I just remembered, that time at the market
snuck up behind me and jumped on my shopping cart
And rode down, aisle 5
you looked behind you to smile back at me
crashed into a rack full of magazines
they asked us if we could leave.

Can't remember, what went wrong last September
Though I'm sure that you'd remind me, if you had to

Our love was, comfortable and
so broken in

I sleep with this new girl i'm still getting used to
my friends all approve, say she's gonna be good for you
they throw me, high fives

She says the bible is all that she reads
and prefers that I not use profanity
your mouth was, so dirty

Life of the party
and she swears that she's artsy
but you could distinguish
Miles from Coltrane

Our love was, comfortable and
so broken in
she's perfect, so flawless
or so they say, say

She thinks I can't see the smile that she's fakin'
and poses for pictures that aren't being taken
I loved you
grey sweat pants, no makeup, so perfect

Our love was, comfortable and
so broken in
she's perfect, so flawless
I'm not impressed, I want you back.

Kamis, 25 Agustus 2011

John Clayton Mayer

Hallo ! gue akan memperkenalkan influence terbesar gue dalam bermain gitar. chek it out!




He is: John Clayton Mayer (lahir di Bridgeport, Connecticut Amerika Serikat, 16 Oktober 1977) lebih akrab di kenal dengan nama John Mayer. di adalah seorang penyanyi berkebangsaan Amerika Serikat. Dia belajar di Berkeley College of Music sebelum pindah ke Atlanta, Georgia. Dia berkarier di dunia musik sejak tahun 1998.

battle studies recording session.

Pertamakali gue suka lagunya karena gue ngeliat video livenya dia lagi mainin lagu neon. lagu dari album Continuum yang dia bawain di album where the light is. dan salah satu temen farabi gue juga ngebawa CD where the light is itu.
Karena gue penasaran, jadi gue mulai mendengarkan dan melihat video livenya dari youtube. dan gue kecanduan lagu - lagunya sampai sekarang.


Nah, ini album albumnya John Mayer

Inside Wants Out (EP), Indie release 24 September, 1999, Major label release 2 Augustus, 2002
Room for Squares, Rilis 18 September, 2001
Any Given Thursday (Live CD & DVD), Rilis 11 Februari, 2003
Heavier Things, Rilis 9 September, 2003
As/Is (Live CD), Rilis 19 Oktober, 2004
Continuum, Rilis 12 September, 2006
The Village Sessions (EP), Rilis 12 Desember, 2006
Where the Light Is (DVD), Rilis 1 Juli, 2008 
Battle Studies, Rilis 17 November, 2009.

When he was child. maybe, 6 years old

Dan kabarnya, "Born and Raised" (album selanjutnya) bakal di rilis bulan Oktober nanti.
dan kabarnya juga sih, John Mayer bakal konser di Indonesia! semoga kabarnya benr, AMIN :D